Selasa, 20 Mei 2014

Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Penderita MERS-CoV di Tanah Air

Jakarta (Sinhat)--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tidak ada penderita Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) di Indonesia. Kasus yang terjadi di Medan baru sebatas suspect flu Arab dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil negatif.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Pusat Kesehatan Haji dari Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH, seusai rapat konsultasi dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Anggito Abimanyu, dan empat pimpinan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Selasa (6/5).
Menurut Fidiansjah, syarat suspect biasanya memenuhi dua kriteria yaitu seseorang menderita gejalanya dan baru berkunjung ke negara tempat penyakit tersebut. "Namun suspect belum tentu penderita dan pasien di Medan hasil tes laboratoriumnya negatif," ungkapnya.
Hemat dia, virus juga mengalami mutasi dan terjangkit di lokasi berbeda-beda. Sebelumnya pernah ada flu Hong Kong, dan sekarang di Timur Tengah. "Ini terkait lokasi, jadi mohon tidak dikaitkan dengan hal-hal lain," tegasnya.
Fidiansjah menambahkan bahwa vaksin flu Arab memang belum ditemukan. Bahkan flu burung dengan tingkat kematian pasien 80 persen saja masih belum ditemukan vaksinnya.
Sedangkan proses penularannya pun masih diduga-duga, belum dipastikan apakah dari unta ke manusia atau antar manusia. Lagi-lagi, kata Fidiansjah, pencegahan tetap yang terbaik, termasuk tidak mendekati orang yang terpapar penyakit dan menghindari peternakan unta atau pemotongan hewan.
Ia mengaku optimis dengan langkah antisipatif pemerintah ditambah punya pengalaman dengan flu burung, maka bisa dikatakan kita lebih siap. "Kita tidak bermaksud takabur, kita tetap waspada, namun, jangan membuat panik," tandasnya.
Untuk jemaah umrah dan haji ia menghimbau menjaga perilaku sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan tidak makan secara sembarang. Ia menyarankan untuk menjaga stamina jemaah perlu mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi atau multivitamin. Menurutnya virus tidak akan menyerang orang yang daya tahan tubuhnya kuat. (so)

0 komentar:

Posting Komentar